29 May 2011

I'm a Single Teenager

Bukan tanpa alasan gue ngepost begini di blog ini. Gue punya alasan sendiri, yang mendasari pembuatan post ini.

Anda ingin tahu? Percayalah, anda akan menyesal kalau anda menjawab iya.

Kalau anda menyimak dengan jelas judul post ini, anda dapat mengetahui informasi penting yang akan saya beritahukan kepada anda. Iya, saya single (bahasa gaulnya = Jomblo). Kenapa saya ngepost tentang status hubungan saya ini? Karena saya kehabisan ide, dan saudara Imam Nawawi mendesak saya untuk membuat post, jadi saya terpaksa membuatkan post tentang ini.

Apa itu "Jomblo"?

"Jomblo" adalah masa-masa "Vacuum of Power"nya seorang manusia. Pada masa ini, manusia mendapat kebebasan atas dirinya, tanpa ada kekangan dari pihak lawan jenis (maupun sesama jenisnya, walaupun jarang terjadi. Hiiy..).

Tergantung persepsi orang, "Jomblo" bisa sangat menyenangkan, bisa juga sebaliknya. Banyak remaja Bumi yang bisa dengan mudahnya mendapatkan pengganti sesudah "Jomblo", dan banyak juga yang mengalami kesulitan (seperti saya --" ).

Sungguh sangat disayangkan, saya tidak dapat memberikan tips mencari pasangan hidup bagi kalian makhluk-makhluk "Jomblo" yang mencari pasangan, karena saya sendiri tidak tahu caranya(miris..).

Kesimpulannya : Saya "Jomblo".

05 May 2011

Purpose of Life

Untuk apa anda menjalani hidup, kalau tidak memiliki tujuan hidup?

Banyak orang yang nanya begitu ke gue.

Menurut gue, tujuan gue hidup itu buat nyari tujuan hidup gue sendiri. Jadi gue ngga perlu punya tujuan hidup buat hidup.

Banyak yang bilang, tujuan hidup yang bener itu biar sukses, masuk surga, mati, dan sebagainya. Kalo kalian terbiasa diprogram untuk terpaku kepada 1 tujuan hidup, kalian bakal fokus buat menuhin tujuan hidup tersebut. Terus gimana kalo kalian udah menuhin tujuan hidup kalian? Kalo kalian udah sukses, misalnya. Sesudah sukses, mau ngapain lagi? Apa mau langsung mati dan masuk surga?

Maka dari itu, jangan terlalu terpaku sama tujuan hidup kalian. Sebenernya tujuan hidup itu ngga terlalu penting. Tujuan hidup bukanlah sebuah jalan yang harus ditempuh, tetapi sebuah tujuan. Tujuan yang merupakan hasil akhir dari hidup kita. Hasil akhir, yang hanya bisa ditentukan setelah melalui beberapa tahapan dalam hidup. Jadi, tidak bisa ditentukan begitu saja.

Renungkanlah hasil ketikan gue malem ini. Niscaya, engkau akan memahami, dan mengerti makna dari "Tujuan Hidup" yang sebenarnya..

Kesimpulannya : Tujuan hidup bukan merupakan target, tetapi hasil akhir. Camkan itu baik-baik.

04 May 2011

The Theory of Farting

Kentut

Judul yang buruk buat ngebuka postingan gue kali ini.

Siapa sih yang ngga pernah kentut? Pasti sebagian besar dari pembaca Blog ini pernah kentut, atau setidaknya pernah menghirup aromanya.
Kentut menurut Wikipedia : "Flatulensi adalah keluarnya gas melalui anus atau dubur akibat akumulasi gas di dalam perut (terutama dari usus besar atau kolon). Peristiwa keluarnya gas disebut juga kentut atau sering disebut juga buang angin. Kentut biasanya ditandai dengan rasa mulas di perut. Ini sering menjadi pertanda kalau seseorang : kelebihan makan makanan tertentu, ingin buang air besar, mengalami efek samping obat-obatan tertentu, menderita konstipasi atau sembelit, dan sedang masuk angin. Kentut biasanya berbau busuk). Ribet kan? Ngga seribet ngeluarin udara dari lobang pantat kita.

Seperti yang kita ketahui, kebanyakan kentut manusia berbau busuk. Darimana bau busuk itu berasal? Bau busuk itu berasal dari kandungan gas bergugus indol atau hidrosulfida (S-H) yang tercampur. Dengan kata lain, penyebab utama kentut kita bau, adalah sulfur, atau belerang.

Komposisi kentut : nitrogen, oksigen, metan (diproduksi bakteri atau kuman dan mudah terbakar), karbondioksida, hidrogen dan lain-lain. Benar, kentut memang mengandung oksigen. Oleh karena itu, belum ada kejadian nyata, seseorang ditemukan tewas karena menghirup aroma kentut.

Jika kentut ditahan, maka akan mengakibatkan perut semakin kembung dan mules, dan bau khasnya bertambah semakin busuk. Itu disebabkan karena akumulasi gas dan senyawa yang terus bertambah di dalam perut. Makanan sejenis rempah-rempah dapat menambah bau khas kentut. Jadi, kalo ngga mau kentutnya bau, jangan ditahan! Hembuskan saja..

Biarpun bau, dan kehadirannya mencemari oksigen di sekitar lubang pantat, kentut ternyata mahal sekali harganya. Banyak orang merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk bisa kentut, dengan membeli "pil kentut"(gue ngga tau merknya, belum pernah nyobain --"). Kebanyakan dari mereka, orang yang baru selesai operasi. Soalnya dokter ngelarang sang pasien menyantap hidangan yang disediakan pihak rumah sakit, sebelum "melakukan" kentut.

Sekian dulu pembahasan mengenai kentut dari gue..

Kesimpulannya : Jangan pernah malu buat kentut di depan umum. Keluarnya kentut melalui lubang-lubang (?) pantat kita, menandakan kita itu manusia yang normal, sehat, dan berdubur kuat (??)!

03 May 2011

Childhood Memories

Siapa sih, yang ngga pernah jadi anak-anak? Pasti, sebagian besar dari anda yang membaca post ini, sudah pernah menjadi anak-anak.

Pastinya anda semua memiliki kenangan masa kecil, kan? Sesuai judul postingan gue kali ini : "Childhood Memories", gue mau ngebahas tentang kenangan masa kecil gue.

Apa itu kenangan masa kecil (Childhood Memory)?

Pertanyaan di atas adalah salah satu contoh dari pertanyaan bodoh. Seluruh umat manusia di Bumi, pasti tau dan punya kenangan masa kecil. Mata kita berfungsi sebagai kamera, yang merekam segala sesuatu yang kita liat. Hasil rekamannya dikirim ke otak, yang memproses, dan mengunduh sebagian dari rekaman tersebut. Biarpun tidak terlalu jelas, sebenarnya kita masih punya rekaman masa kecil kita di dalam otak. Bagaimana cara kita melihat rekaman itu?

Itulah gunanya mimpi. Kalian pasti pernah mimpi, kan? Kebanyakan mimpi yang kisa saksikan, berasal dari rekaman segala sesuatu yang kita lihat. Kecuali mimpi basah, yang merupakan visualisasi dari segala hal tabu yang semua laki-laki bayangkan. Semakin tua umur seseorang, semakin sedikit yang dia ingat tentang masa kecilnya.

Kecuali gue...

Apa sih kenangan masa kecil yang paling membekas di benak "UmesBoy"?


"UmesBoy"(yang pake baju putih) di masa kecilnya. Ngegemesin yaa?

Aaah, lucu fotonyaaa :3
Oke, back to the topic...
Kalo ada orang yang nanya, "Apa sih kenangan masa kecil yang paling membekas di benak "UmesBoy"?", gue bakal jawab, "Ketumpahan air panas di badan". Iya, air panas yang mendidih. Mau tau ceritanya? Gini lho...

Tau kan, dulu itu ngga ada dispenser. Tau dispenser, kan? Itu lhoo, yang buat air panas (norak kalo ngga tau --"). Jadi, kalo tiap mau bikin minuman/makanan yang memerlukan air panas, kita mesti ngerebus air dulu. Waktu itu, gue inget nyokap gue mau bikinin gue susu. Beliau ngerebus air panasnya dulu. Sambil nunggu air panasnya ngegolak, beliau masukkin susunya ke botol (umur gue 2 tahun waktu itu).

Akhirnya gue dateng. Karena rasa penasaran yang teramat sangat besar sekali (maklum, namanya juga dede bayi), gue ngedorong kursi, hendak memandang apa yang direbus sama nyokap gue waktu itu. Pas naik, gue (dengan polosnya) megang bibir panci tersebut. Sambil menahan rasa sakit, juga panas yang menyengat telapak tangan gue, gue ngejerit sekenceng-kencengnya. Gue jatoh, kepleset dari atas kursi yang setinggi lutut orang dewasa. Badan gue yang kecil mungil, tersungkur di atas lantai, disusul dengan jatuhnya panci yang berisi air panas yang mendidih.

Karena posisi jatoh gue terlentang, air panas tersebut langsung mengguyur badan gue. Badan gue udah kayak kukusan udang yang jatoh ke lantai, terus disiram air panas. Badan gue merah, dan berasap. Gue mencoba menahan sakit, dengan menjerit sekeras-kerasnya...

Karena ngga ada pertolongan yang datang, gue akhirnya diam...
Diam sambil menahan rasa panas yang menyengat...
Badan gue kayak dijejelin arang yang baru dibakar, kulit gue kayak lagi dikupas pelan-pelan...

Akhirnya bokap gue dateng, dan (dengan bodohnya) ngeguyur gue pake air, dan (dengan bodohnya (lagi --")), ngebekep gue pake handuk basah.

Singkat cerita, gue dibawa bonyok gue ke klinik terdekat. Gue dikasih salep anti luka bakar (anti luka bakar? gue baru aja dapet luka bakar, coy!). Selama kurang lebih 2 bulan, gue diolesin salep itu setiap abis mandi. Kalian tau rasanya? Rasanya kayak es batu, yang ditaroh di telapak kaki, terus diusep-usep. Dingin-dingin basah gitu, deh.

Kesimpulannya : Jangan "fudul" sama air panas yang lagi direbus. Apalagi kalau anda adalah seorang balita yang berusia 2 tahun. Air panas yang mendidih, bisa melampiaskan amarahnya ke kita. Kalian tau kan, banyak orang yang mati, karena keseduh air panas?

Oiya, kalau salah satu dari kalian yang melihat bercak putih di kulit saya, itu bukan panu. Saya ulangi, ITU BUKAN PANU, tapi bekas luka bakar waktu ituu..  ToT

02 May 2011

Apakah "Pecel" Lele Itu Termasuk Pecel? Part 2 : Catfish "Pecel" Seller Strikes Back


Sambungan dari Part 1

Setelah melalui berbagai proses yang panjang dan melelahkan, para pedagang lele goreng yang sudah memodifikasi resep lele goreng mereka, mulai memasarkan kembali dagangan mereka lewat tenda-tenda kecil di pinggir jalan. Lele goreng sekarang bukan hanya lele yang digoreng. Setelah digoreng, lele tersebut ditaruh di atas wadah, diberi sambal, dan lalapan. Jadilah "Pecel" lele.

Perlahan demi perlahan, banyak orang yang datang ke warung tersebut. Hampir setiap hari, pasti ada saja orang yang datang ke sana. Karena tidak sanggup melayani pesanan yang membludak, akhirnya mereka membuka cabang.Cabang pertama yang mereka buka, terletak tepat di samping outlet pertama mereka. Semakin banyak pelanggan yang datang ke tempat itu, dan semakin sedikit yang makan di restoran-restoran impor. Setelah sekian lama, cabang kedua yang berada tepat di sebelah cabang pertama, tidak sanggup lagi menampung pengunjung yang datang berserakan.

Akhirnya para pedagang "Pecel" lele membuka lagi cabang ketiga, keempat, kelima, kedua puluh, ketujuh puluh tiga, keduaratus delapan puluh tujuh, dan seterusnya sampai-sampai hampir dari semua outlet "Pecel" lele memenuhi trotoar di sepanjang jalan di Indonesia.

Kesimpulannya : Walaupun para pedagang "Pecel" lele menipu para konsumen yang awam dengan membubuhkan merk "Pecel" di depan nama dagangan mereka, tidak bisa dipungkiri kalau "Pecel" lele adalah Pecel. Walaupun begitu, saya sebagai remaja Indonesia, pemuda harapan bangsa, merasa bangga atas kegigihan para pedagang lele goreng yang kreatif dan inovatif, yang mau berusaha sekuat tenaga, jiwa dan raga, memodifikasi resep turun-temurun lele goreng mereka, dan berjuang bertahan hidup menghadapi restoran-restoran impor yang mulai mendominasi pasar kuliner di Indonesia. Oleh karena itu, saya acungkan 2 jempol! Nice job, guys!

Ini dia Pecel yang asli

"Pecel" lele, atau lele goreng?

Salah satu restoran impor di Indonesia

Salah satu Outlet pecel di Indonesia

Orang gila

Apakah "Pecel" Lele Itu Termasuk Pecel? Part 1 : History of Catfish "Pecel"

Pecel Lele...

Makanan yang cukup dikenal luas hampir seluruh kalangan masyarakat Indonesia ini, ternyata tidak hanya enak, tetapi menuai kontroversi. Berikut yang berhasil gue kutip dari Wikipedia : "Pecel adalah makanan khas Kota Madiun Jawa Timur Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, daun turi, krai (sejenis mentimun) atau sayuran lainnya yang dihidangkan dengan disiram sambal pecel. Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah dan cabe rawit yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa, gula merah dan garam."

Ini Pecel yang asli

Sedangkan deskripsi pecel lele menurut Wikipedia : "Pecel lele (atau Pecek lele) di Indonesia adalah nama sebuah makanan yang terbuat dari ikan lele. Biasanya yang dimaksud adalah ikan lele yang digoreng kering dengan minyak dan lalu disajikan dengan sambal tomat dan lalapan. Lalapan biasa terdiri dari kemangi, kubis, ketimun dan kacang panjang."

"Pecel" lele. Pecel lele, atau lele goreng + sambal dan lalapan?
 
Jelas terlihat perbedannya, kan?

Pecel lele itu sebenernya cuma lele goreng yang dikasih lalapan sama sambel aja. Mungkin banyak yang ngga ngerti, tapi sebenernya penggunaan merk "Pecel" itu, bertujuan untuk membuat dagangan sang produsen lebih laku. Dulu, sebelum pecel lele sepopuler sekarang, orang-orang biasa menyebut pecel lele dengan sebutan "lele goreng". Seiring perkembangan zaman, banyak restoran-restoran fast food yang bertengger di pinggir jalan. Lahan untuk pedagang kaki lima semakin berkurang, dan penjual lele goreng terancam kehilangan semua pelanggan setianya.
Para penjual lele goreng pun tak tinggal diam. Mereka tidak rela usaha yang mereka bangun sendiri, dengan tangan kosong dan kucuran keringat dari pori-pori kulit mereka, harus segera rata dengan tanah. Mereka tidak mau gulung tikar. Akhirnya mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kembali pelanggan-pelanggan mereka dulu...

Bersambung di Part 2

My Name Is "Fiqar", Not "Fikar"!

Ditinjau dari judulnya, sudah jelas terlihat bahwa postingan kali ini, mengenai diskriminasi. Iya, diskriminasi! Suatu ketidak adilan yang menimpa hidup gue.

Bagi kebanyakan orang, kesalahan dalam penulisan namanya, dianggap sesuatu yang tidak penting. Hanya masalah kecil yang tidak besar pengaruhnya. Itu menurut persepsi orang awam.

Sebenarnya, kesalahan penulisan nama seseorang, pengaruhnya besar sekali, dan dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani oleh ahlinya. Bayangkan, apabila anda mengikuti tes PNS. Pada kartu peserta, tertulis "Aryo Mangunkusumoditohardjo", namun nama anda yang sebenarnya "Ario Mangunkusumoditohardjo". Apa yang anda rasakan? Pastinya ada yang bergejolak di dalam diri anda. Anda merasa ingin marah, tetapi tidak tahu harus marah ke siapa.

Itu yang gue rasain selama ini. Sejak SD, sampe saat ini, banyak orang yang salah nulisin nama gue. Ada yang nulis "Muhammad Zulfiqar Praseno", ada yang nulis "Muhammad Dzulfikar Praseno", dan yang paling parah "Muhammad Zulfikar Praseno"! Biarpun hampir sama, tapi bedanya keliatan banget. Bagaikan Bumi dan Langit, Surga dan Neraka, Sendok dan Garpu.

Mungkin kalian semua yang membaca postingan ini, merasa bingung, dan heran sama gue. Mungkin kalian ngerasa apa yang gue ketik selama 22 menit ini, ngga penting. Mungkin kalian ngerasa kalo gue terlalu ngegede-gedein masalah kecil.
Tapi itu semua tergantung persepsi masing-masing individu, dan persepsi gue beda dengan kalian, guys...

Kesimpulannya : Jangan panggil gue "Fikar"!

01 May 2011

Insomnia

Insomnia, itu yang menjadi salah satu alasan mengapa gue mem-postkan post ini.

Apa itu Insomnia?

Berikut yang berhasil gue kutip dari Wikipedia: "Insomnia adalah suatu gejala kesehatan yang berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun".

Menurut gue pribadi, penyebab Insomnia itu banyak. Selain ketergantungan terhadap obat tidur, lingkungan sekitar tempat tidur yang tidak memadai, menjadi penyebab utama seseorang mengalami Insomnia.Contohnya, orang yang takut kegelapan, bakal susah tidur kalau ada di ruangan yang gelap dan tertutup rapat (manusia biasa juga susah tidur di ruangan yang tertutup rapat --"), orang yang ngga kuat dingin, bakal susah tidur di ruangan berAC (bacanya ber-ase, bukan berac).

Kenapa gue Insomnia?

Mungkin ini ngga terlalu penting buat dibahas, tapi bakal gue bahas biar kalian semua ngga penasaran. Gue, sebagai remaja yang aktif berperan di dunia maya, susah disconnect kalo udah connect. Ibarat balok Lego, kalo diolesin lem Power Glue sebelum dipasang, pasti bakal susah kan, ngelepasinnya? Gue itu balok yang satu, dunia maya itu balok yang lainnya, dan koneksi internetlah yang perperan "mengelem" kami berdua.
Lalu kenapa gue Insomnia?
Sudah jelas dijelaskan di atas, kalo gue udah connect, pasti susah disconnectnya. Gue udah nyoba berbagai cara buat ngilangin kebiasaan buruk gue yang satu ini. Gue udah nyoba ngumpetin modem gue, tetep aja ketemu. Gue udah nyoba ngumpetin netbook gue, hasilnya nihil juga. Akhirnya gue "terpaksa" connect ke Internet hampir tiap hari.
Internet itu bagaikan Oksigen bagi paru-paru gue, bensin bagi kendaraan bermotor, rumput bagi hewan ternak. Tanpanya, gue ngga bisa ngejalanin hidup gue dengan normal. Gairah, hasrat, dan semangat gue buat hidup perlahan mulai berkurang, dan akhirnya mati.

Demikian postingan kedua gue di Blog ini. Dikarenakan rasa ngantuk yang menyengat ulu hati saya, saya (benar-benar) terpaksa harus disconnect modem ini. Selamat malam dunia, selamat malam internet...
May the Force be with you...

Kesimpulannya : Pikiran saya sedang kacau malam ini. Liat deh Post Titlenya, "Insomnia" tapi ujung-ujungnya ngebahas Internet. Hoahm...

Early Life of Muhammad Dzulfiqar Praseno

Oke, postingan pertama gue
Seperti kebanyakan Blogger yang lain, gue mau nyeritain sedikit tentang diri gue sendiri, hidup gue, lingkungan gue, dan segala sesuatu yang ada sangkut-pautnya dengan hidup gue.

Pertama-tama, gue mau cerita tentang gue dulu.

Banyak yang bilang gue ini pinter, tampangnya jenius, ganteng (tampan, secara harfiah), juga sombong. Sayangnya, kebanyakan orang yang bilang begitu adalah orang yang belum ngenal gue dengan baik.
Berbeda dengan orang yang kenal gue dengan baik. Mereka pasti nganggep gue unik, aneh (freak, bahasa gaulnya), suka main-main, ngga pernah serius, humoris (berdasaran survey), dan sebagian besar dari mereka berpendapat kalo gue bolot, lemot, geje, dan lain-lain...

Sebenernya ngga semua pendapat di atas bernilai benar. Gue ngga sombong. Sebenernya gue ini cowok yang pemalu, karena secara astrologis, pria yang memiliki zodiak Virgo, memiliki sifat pemalu. Maka dari itu, gue susah buat dapet banyak temen.

Gue juga ngga terlalu setuju kalo dibilang pinter. Tapi gue pengen jadi pinter! Mungkin orang menlai gue pinter karena pake kacamata. Apakah semua laki-laki di bumi yang berkacamata itu pinter? Tingkat kecerdasan gue masih di bawah rata-rata remaja yang seumuran dengan gue. Walaupun IQ gue cukup tinggi (140, hehe..), gue tetep susah menyerap pelajaran, dan menuangkan hasil serapannya ke atas lembar jawaban pada saat ujian.

Sekarang tentang "ganteng". Iya, "ganteng". Sampe sekarang gue ngga percaya kalo banyak orang yang bilang gue "ganteng". Mungkin mereka bilang gue "ganteng", cuma buat kamuflase, atau sebagai kata ganti "jelek". Iya, gue ngga terlalu ganteng. Banyak yang bilang kalo semua laki-laki itu ganteng, dan sampai sekarang banyak laki-laki yang bewajah pas-pasan memegang teguh prinsip tersebut. Biarpun gue ngga seganteng cowok-cowok ganteng, gue tetep bersyukur karena udah dikasih wajah yang berfungsi dengan sebagaimana mestinya.

Udah ah, segini dulu. Nanti pasti bakal gue sambung di post berikutnya, karena belum sampai di sini perjuangan gue untuk bertahan hidup sendirian, di dalam dunia yang dingin, gelap, dan lembab.

Kesimpulannya : Karena ini postingan awal dari sebuah Blog baru yang dibuat oleh Blogger yang amatir, jadi mohon dimaklumi apabila isinya terlalu belibet, acak-acakan, dan amburadul. Kepada para pembaca yang sudah mengorbankan waktu luangnya untuk membaca isi blog saya, saya ucapkan terima kasih.

Contact Info

Butuh bantuan? Mau konsultasi secara langsung? Ingin menghabiskan sisa-sisa kuota Internet anda?
Hubungi saya melalui :

Facebook : Dzulfiqar Praseno
Twitter : FiqarPraseno
Skype : dzulfiqar364
Yahoo! Messenger : dzulfiqar.praseno@yahoo.com

About This Blog

Blog..

Mungkin banyak dari anda semua yang mengetahui arti dari nama tersebut. Ada yang menganggap blog itu sebagai tempat curhat, sebagai sarana advertasi, atau sebagai sarana publikasi.

Menurut saya , Blog berfungsi seperti sebuah memory card. Bayangkan, apabila anda mengalami kecelakaan yang menyebabkan anda hilang ingatan (amnesia, bahasa kerennya), pasti anda sulit untuk mendapatkan kembali ingatan anda tentang semua aktivitas dan kenangan anda di saat-saat sebelumnya, kan?

Maka dari itu, Blog ini berfungsi sebagai memory card saya. Memory card yang menampung seluruh data tentang kejadian-kejadian "fantastis" yang saya alami sejak Blog ini dibuat, sampai akhir hayat nanti.

Selagi ada koneksi internet, keyboard, monitor, dan fasilitas lainnya yang mendukung saya untuk menulis di blog ini, saya akan tetap aktif dan eksis mem-postkan kisah hidup saya di Blog ini.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh